Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Cuy , udah Move On belum ?

  Mungkin, salah satu hal yang susah dilakukan di dunia ini adalah melepaskan sesuatu yang bukan untuk kita. Tetapi mungkin juga sebenarnya, kita hanya harus belajar tersenyum dan ketawa seperti biasa. Hanya kali ini tanpa'nya' dan bukan lagi karena'nya'. Kali ini benar-benar karena kita sendiri dan karena kita bahagia menjadi siapa pun kita, bersama siapa pun yang memang untuk kita nanti. Karena pada akhirnya, iya atau tidak, kita akan sadar bahwa kalau memang bukan untuk kita, mau difikirkan dan diusahakan sekuat mana pun juga, tetap tidak akan menjadi milik kita. Dan pada akhirnya juga, perlahan-lahan, kita akan lupa dan ingatan tentang dia akan pudar. Perlahan-lahan, kita akan mengingatnya hanya terkadang saja. Itu pun kebetulan ketika kita melihat gambar atau ada yang menanyakannya. Tapi perlahan-lahan. Yang ramai orang tidak faham adalah ‘perlahan-lahan'nya. Pada saat ini, jangan sering menoleh ke belakang. Terus saja berjalan. Ter

Bolehkah Aku Cemburu ?

Oh Allah, Bolehkah aku cemburu? Bila suatu saat nanti aku tau bahwa bukanlah aku wanita pertama yang ada di hatinya? . Oh Allah, Bolehkah aku cemburu? Bila suatu saat nanti aku tau bahwa bukanlah aku wanita pertama yang diperjuangkannya? . Oh Allah, Bolehkah aku cemburu? Sementara diri ini pun bukan wanita yang baik, Masa lalu pun tak pantas untuk ku dibanggakan.. Dan sungguh takkan pernah pantas bila diri ini harus menghakimi masa lalunya.. . Allahu Rabbi, Aku percaya akan janji-Mu, "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)." (An-NÅ«r : 26) . Ya Allah, Aku percaya, Selalu ada hadiah indah untuk yang mau memperbaiki diri.. Ku mohon berikanlah kesempatan untuk memperbaiki semuanya.. . Agar suatu saat nanti, Ku

Menyemai Cinta ,

"Cinta kan pada dasarnya fitrah, kenapa Allah larang-larang orang untuk jatuh cinta atau suka sama orang?" Yap, kita sama sama tahu Allah memberikan fitrah berupa rasa cinta, suka, sayang, apapun itu namanya.  Fitrah yang suci itu ibarat benih yang ada di hati manusia. Tugas tiap manusia ialah menjaga benih itu hingga tiba saatnya nanti ia boleh tumbuh, berbunga, berbuah, indah rupawan. Jika belum saatnya, tapi kamu sudah menyemai benih itu. Dipupuk, disiram, diberikan hangat sinar mentari setiap hari, maka mulai detik itulah, cinta yang semula suci mulai berubah, tumbuh menjadi mala petaka. Maksudnya? | Kan...suka pura-pura polos deh, wkwk 😂 😂 Tiap orang punya kesempatan besar untuk menyemai benih nan suci itu. Apapun caranya. Bahkan terkadang dibungkus dengan sesuatu yang baik. Makin lama caranya makin cerdas. Atau sang target yang makin lama makin..... eummm "sok bodoh", wkwk 😂 Menyemai benih itu banyak caranya, mulai dar

Ambil , atau Lepaskan

"Cinta tak bisa dinanti-nanti, ambilah ia dengan keberanian atau lepaskan ia dengan penuh keridhaan." -Ali bin Abi Thalib Rasanya pasti capek digantungin. Mencintai dalam kesendirian, dalam bisu dan angan. Menangis pilu, merengek pada Sang Ilahi. Wahai hati yang lara, janganlah kau simpan terlalu lama. Ia hanya akan mengakar penuh duri yang setiap diingat hanya akan mengalirkan bulir-bulir kenestapaan dan tenggelam dalam bayang-bayang lautan rindu. STOP! C ukup sampai disini! Sembuhkan ia dengan keberanian memilih: mengambilnya atau.... melepaskannya. Sebagaimana kisah Ali bin Abi Thalib yang melepas Fatimah dengan penuh keridhaan saat Abu Bakar datang melamar Fatimah. Wanita mana yang sanggup melewatkan sahabat Rasul yang begitu setia nan agung. Bahkan 10 sahabat rasul yang dijamin masuk surga banyak diantaranya berIslam karena Abu Bakar. Kecenderungan hati hanya Allah yang mampu memberikannya. Hingga akhirnya laki-laki sekaliber Abu Bakar DITOLAK. T

Dialah, Yang Maha Mengetahui

Tak dapat dipungkiri, tentang hati yang selalu saja merindu.   Juga tentang doa yang selalu saja lantunkan kata semoga..   Berharap kepada Sang Pemilik Hati,   Agar segera menjawab alunan sendu penantian ini.   Salahkah aku yang berharap?   Salahkah aku yang bermimpi?   Mengapa mereka memandang dengan sinisnya?   Padahal segala harap yang ku punya hanya tertuju kepada Allah semata.   Berharap kepada Allah itu baik, berharap kepada manusia itu sakit. Cukup itu menjadi masa lalu yang menyesakkan. Cukup semua menjadi pelajaran. Kini yang ku harapkan hanyalah kehalalan dan keridhaan. Jika kalian pernah sendiri, tentu tahu bagaimana rasanya menunggu. Bukan hal yang mudah untuk tetap istiqamah menjaga hati. Bisakah kau pungkiri, bahwa setiap manusia punya rasa yang fitrah? Butuh kekuatan besar untuk bertahan dalam tekad suci. Dan hanya Allah Yang Maha Mengetahui segala isi hati. Maka dari itu, janganlah merendahkanku dan mereka yang masih

Pujian Manusia, Hanya Sepanjang Lidah

Sudah fitrah seorang manusia ... Apalagi seorang wanita ... Merasa senang akan pujian karena kelebihannya ... Entahlah kita harus bersyukur atau merasa khawatir ... Takut akan diri yang semakin menjulang tinggi ... Mengagungkan diri melebihi batasnya ... Merasa bangga akan sesuatu yg tiada abadi ... Padahal Allah bisa saja suatu saat mengambil kembali ... Sadarlah, ukhtifillah ... Pujian yg kau dapatkan, Hanya sepanjang lidah manusia ... Hanya sebatas kata, yg tak bisa kau rasakan hikmah dibalik kata-katanya ... Tak ada faedah lebih yg bisa kau dapat ... Tak mampu mengubah cara pandang Allah terhadapmu ... Banyak-banyaklah berharap akan pujian dari-Nya ... Agar diri tak merasa bangga akan hal yg tiada artinya ... Kelebihan yg ada pada dirimu ...  Tak lebih baik dari manusia yg lainnya ... Jangan merasa paling baik dari yg lain ... Apalagi sampai merasa menjadi yg paling mulia di sisi-Nya ...   Jangan terbuai dengan kelebihan yg sementara