Langsung ke konten utama

Cuy , udah Move On belum ?



Mungkin, salah satu hal yang susah dilakukan di dunia ini adalah melepaskan sesuatu yang bukan untuk kita.

Tetapi mungkin juga sebenarnya, kita hanya harus belajar tersenyum dan ketawa seperti biasa.
Hanya kali ini tanpa'nya' dan bukan lagi karena'nya'. Kali ini benar-benar karena kita sendiri dan karena kita bahagia menjadi siapa pun kita, bersama siapa pun yang memang untuk kita nanti.

Karena pada akhirnya, iya atau tidak, kita akan sadar bahwa kalau memang bukan untuk kita, mau difikirkan dan diusahakan sekuat mana pun juga, tetap tidak akan menjadi milik kita.

Dan pada akhirnya juga, perlahan-lahan, kita akan lupa dan ingatan tentang dia akan pudar. Perlahan-lahan, kita akan mengingatnya hanya terkadang saja. Itu pun kebetulan ketika kita melihat gambar atau ada yang menanyakannya. Tapi perlahan-lahan. Yang ramai orang tidak faham adalah ‘perlahan-lahan'nya.

Pada saat ini, jangan sering menoleh ke belakang. Terus saja berjalan. Terus saja. Pada akhirnya nanti, kita akan sampai pada satu titik yang membuat kita rasa tenang. Titik di mana ketika kita menoleh ke belakang, semuanya sudah tidak sama lagi. Kita rindu saat-saat itu, tapi tidak ingin kembali lagi ke saat itu. Hanya rindu dan kenangan. Bukan untuk dilupakan atau dihilangkan, hanya untuk sesekali menoleh ke belakang, tapi bukan untuk menetap di sana. Just keep moving.

Jangan lupa, hati kita yang harus dijaga, bukan lukanya. Jangan lupa, bahagia kita yang harus dijaga, bukan deritanya. Jadi, terus saja berjalan. Kalau tidak, kita akan ketinggalan.

Percayalah,

Bahagia selalu menemukan jalan untuk tetap sampai ke tempatnya. Dari arah mana saja, ke arah mana saja.

Teruskanlah langkah kaki itu. Teruskan berjalan mencipta bahagia kita, lepaskan segala 'kesedihan’ pada masa lalu. Kita masih punya waktu. Kita selalu punya kesempatan. "Maybe there's nothing wrong, maybe you just have to move on." Allah Ta'ala berfirman, "Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita. " (Q.S At-Taubah:40)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kandungan QS.Al-Isra' 23-24

Bismillahirrahmanirrahim... Assalamualaikum   sahabat muslim semua nya .. hari ini diyan akan membagi kan terjemahan Q.S Al Isra’ ayat 23-24. Disimak baik-baik ya sahabat ..   “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah satu diantara keduanya atau kedua-dua nya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”   (17:23) Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah , “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (17:24) Syekh Al Maraghi dalam tafsirnya menjelaskan. “Engkau harus mengasihi, menyayangi, dan bersikap baik terhadap kedua orang tua layaknya orang yang bersyukur. Yaitu dengan mematuhi 5 hal berikut : Tidak men

Pujian Manusia, Hanya Sepanjang Lidah

Sudah fitrah seorang manusia ... Apalagi seorang wanita ... Merasa senang akan pujian karena kelebihannya ... Entahlah kita harus bersyukur atau merasa khawatir ... Takut akan diri yang semakin menjulang tinggi ... Mengagungkan diri melebihi batasnya ... Merasa bangga akan sesuatu yg tiada abadi ... Padahal Allah bisa saja suatu saat mengambil kembali ... Sadarlah, ukhtifillah ... Pujian yg kau dapatkan, Hanya sepanjang lidah manusia ... Hanya sebatas kata, yg tak bisa kau rasakan hikmah dibalik kata-katanya ... Tak ada faedah lebih yg bisa kau dapat ... Tak mampu mengubah cara pandang Allah terhadapmu ... Banyak-banyaklah berharap akan pujian dari-Nya ... Agar diri tak merasa bangga akan hal yg tiada artinya ... Kelebihan yg ada pada dirimu ...  Tak lebih baik dari manusia yg lainnya ... Jangan merasa paling baik dari yg lain ... Apalagi sampai merasa menjadi yg paling mulia di sisi-Nya ...   Jangan terbuai dengan kelebihan yg sementara

Ambil , atau Lepaskan

"Cinta tak bisa dinanti-nanti, ambilah ia dengan keberanian atau lepaskan ia dengan penuh keridhaan." -Ali bin Abi Thalib Rasanya pasti capek digantungin. Mencintai dalam kesendirian, dalam bisu dan angan. Menangis pilu, merengek pada Sang Ilahi. Wahai hati yang lara, janganlah kau simpan terlalu lama. Ia hanya akan mengakar penuh duri yang setiap diingat hanya akan mengalirkan bulir-bulir kenestapaan dan tenggelam dalam bayang-bayang lautan rindu. STOP! C ukup sampai disini! Sembuhkan ia dengan keberanian memilih: mengambilnya atau.... melepaskannya. Sebagaimana kisah Ali bin Abi Thalib yang melepas Fatimah dengan penuh keridhaan saat Abu Bakar datang melamar Fatimah. Wanita mana yang sanggup melewatkan sahabat Rasul yang begitu setia nan agung. Bahkan 10 sahabat rasul yang dijamin masuk surga banyak diantaranya berIslam karena Abu Bakar. Kecenderungan hati hanya Allah yang mampu memberikannya. Hingga akhirnya laki-laki sekaliber Abu Bakar DITOLAK. T