Mungkin, salah satu hal yang susah
dilakukan di dunia ini adalah melepaskan sesuatu yang bukan untuk kita.
Tetapi mungkin juga sebenarnya, kita hanya
harus belajar tersenyum dan ketawa seperti biasa.
Hanya kali ini tanpa'nya' dan
bukan lagi karena'nya'. Kali ini benar-benar karena kita sendiri dan karena
kita bahagia menjadi siapa pun kita, bersama siapa pun yang memang untuk kita
nanti.
Karena pada akhirnya, iya atau tidak, kita
akan sadar bahwa kalau memang bukan untuk kita, mau difikirkan dan diusahakan
sekuat mana pun juga, tetap tidak akan menjadi milik kita.
Dan pada akhirnya juga, perlahan-lahan,
kita akan lupa dan ingatan tentang dia akan pudar. Perlahan-lahan, kita akan
mengingatnya hanya terkadang saja. Itu pun kebetulan ketika kita melihat gambar
atau ada yang menanyakannya. Tapi perlahan-lahan. Yang ramai orang tidak faham
adalah ‘perlahan-lahan'nya.
Pada saat ini, jangan sering menoleh ke
belakang. Terus saja berjalan. Terus saja. Pada akhirnya nanti, kita akan
sampai pada satu titik yang membuat kita rasa tenang. Titik di mana ketika kita
menoleh ke belakang, semuanya sudah tidak sama lagi. Kita rindu saat-saat itu,
tapi tidak ingin kembali lagi ke saat itu. Hanya rindu dan kenangan. Bukan
untuk dilupakan atau dihilangkan, hanya untuk sesekali menoleh ke belakang,
tapi bukan untuk menetap di sana. Just keep moving.
Jangan lupa, hati kita yang harus dijaga,
bukan lukanya. Jangan lupa, bahagia kita yang harus dijaga, bukan deritanya.
Jadi, terus saja berjalan. Kalau tidak, kita akan ketinggalan.
Percayalah,
Bahagia selalu menemukan jalan untuk tetap
sampai ke tempatnya. Dari arah mana saja, ke arah mana saja.
Teruskanlah langkah kaki itu. Teruskan
berjalan mencipta bahagia kita, lepaskan segala 'kesedihan’ pada masa lalu.
Kita masih punya waktu. Kita selalu punya kesempatan. "Maybe there's
nothing wrong, maybe you just have to move on." Allah Ta'ala berfirman, "Janganlah
engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita. " (Q.S At-Taubah:40)
Komentar
Posting Komentar