Langsung ke konten utama

Kandungan QS.Al-Isra' 23-24





Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamualaikum  sahabat muslim semua nya .. hari ini diyan akan membagi kan terjemahan Q.S Al Isra’ ayat 23-24. Disimak baik-baik ya sahabat ..




 “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah satu diantara keduanya atau kedua-dua nya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”  (17:23) Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah , “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (17:24)


Syekh Al Maraghi dalam tafsirnya menjelaskan. “Engkau harus mengasihi, menyayangi, dan bersikap baik terhadap kedua orang tua layaknya orang yang bersyukur. Yaitu dengan mematuhi 5 hal berikut :

  1. Tidak mengeluh atas sesuatu yang ada pada salah satu dari keduanya dengan ungkapan yang menyakiti. Namun bersabarlah menanggung semua itu dan jadikanlah kesabaran tersebut sebagai sarana memperoleh pahala, sebagaimana kesabaran mereka waktu mengasuhmu di masa kecil.
  2. Jangan terlibat dalam adu mulut yang membuat keduanya tersinggung. Kita dilarang untuk membantah ucapan atau mendustakannya.
  3. Menyampaikan tutur kata yang sopan dan lemah lembut disertai dengan penghargaan, penghormatan, dan etika yang baik.
  4. Bersikap rendah hati , rendah diri, serta patuh kepada perintah keduanya selama perintah tersebut bukan perkara maksiat.
  5. Berdoa kepada ALLAH agar memberikan kasih sayang-Nya yang abadi kepada kedua orang tua sebagai balasan atau kasih sayang keduanya terhadapmu. ”


Syekh Al Maraghi melanjutkan penjelasannya , “Secara umum dapat disampaikan bahwa ALLAH SWT sangat menekankan sikap berbakti kepada kedua orang tua dalam berbagai bentuk(ekspresi). Bahkan penegasan tentang kewajiban berbakti tersebut disandingkan dengan kewajiban bertauhid. Selain itu banyak sekali hadist yang menyatakan kewajiban berbakti kepada orang tua.” Kemudian Syekh Al Maraghi menyatakan “ Jadi dapat disimpulkan bahwa ALLAH benar-benar mewajibkan berbakti kepada kedua orang tua dengan berbagai penegasan yang membuat kulit para pendurhaka menjadi merinding(bergetar). Yaitu dimulai dari kewajiban bertauhid dan menyembah ALLAH, lalu memberikan kasih sayang kepada kedua orang tua dalam bentuk yang sudah disampaikan tadi.”

Dari penjelasan Syekh Al Maraghi diatas, kita dapat memetik hikmah antara lain :
  • Islam adalah agama yang sangat menghormati dan menjunjung tinggi orang tua. Bahkan dalam sebuah hadist disebutkan , -Surga berada dibawah telapak kaki ibu, Lalu disebut dalam hadist lain, Ridha ALLAH ada pada ridha kedua orang tua dan murka ALLAH ada pada murka kedua orang tua.-
  • Hendaknya setiap anak dapat menghayati dan meresapi jerih payah dan pengorbanan kedua orang tua agar dapat tulus berbakti kepada mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pujian Manusia, Hanya Sepanjang Lidah

Sudah fitrah seorang manusia ... Apalagi seorang wanita ... Merasa senang akan pujian karena kelebihannya ... Entahlah kita harus bersyukur atau merasa khawatir ... Takut akan diri yang semakin menjulang tinggi ... Mengagungkan diri melebihi batasnya ... Merasa bangga akan sesuatu yg tiada abadi ... Padahal Allah bisa saja suatu saat mengambil kembali ... Sadarlah, ukhtifillah ... Pujian yg kau dapatkan, Hanya sepanjang lidah manusia ... Hanya sebatas kata, yg tak bisa kau rasakan hikmah dibalik kata-katanya ... Tak ada faedah lebih yg bisa kau dapat ... Tak mampu mengubah cara pandang Allah terhadapmu ... Banyak-banyaklah berharap akan pujian dari-Nya ... Agar diri tak merasa bangga akan hal yg tiada artinya ... Kelebihan yg ada pada dirimu ...  Tak lebih baik dari manusia yg lainnya ... Jangan merasa paling baik dari yg lain ... Apalagi sampai merasa menjadi yg paling mulia di sisi-Nya ...   Jangan terbuai dengan kelebihan yg sementara

Ambil , atau Lepaskan

"Cinta tak bisa dinanti-nanti, ambilah ia dengan keberanian atau lepaskan ia dengan penuh keridhaan." -Ali bin Abi Thalib Rasanya pasti capek digantungin. Mencintai dalam kesendirian, dalam bisu dan angan. Menangis pilu, merengek pada Sang Ilahi. Wahai hati yang lara, janganlah kau simpan terlalu lama. Ia hanya akan mengakar penuh duri yang setiap diingat hanya akan mengalirkan bulir-bulir kenestapaan dan tenggelam dalam bayang-bayang lautan rindu. STOP! C ukup sampai disini! Sembuhkan ia dengan keberanian memilih: mengambilnya atau.... melepaskannya. Sebagaimana kisah Ali bin Abi Thalib yang melepas Fatimah dengan penuh keridhaan saat Abu Bakar datang melamar Fatimah. Wanita mana yang sanggup melewatkan sahabat Rasul yang begitu setia nan agung. Bahkan 10 sahabat rasul yang dijamin masuk surga banyak diantaranya berIslam karena Abu Bakar. Kecenderungan hati hanya Allah yang mampu memberikannya. Hingga akhirnya laki-laki sekaliber Abu Bakar DITOLAK. T